Pengaruh Negatif Es Krim Terhadap Otak
Sebuah reklame produk es krim di jalan bisa membuat perut terasa keroncongan dan sulit untuk berhenti makan walau perut sudah kenyang? Hati-hati, bisa jadi kadar manis makanan telah membuat Anda kecanduan.
Sebuah penelitian yang dilakukan UT Southwestern Medical Center, Amerika Serikat menemukan bahwa lemak dari beberapa makanan seperti burger dan es krim dapat mempengaruhi otak Anda.
Pada dasarnya, manusia akan berhenti makan ketika ia sudah merasa cukup. Namun jika yang dimakan terasa begitu nikmat, maka sulit pula untuk berhenti walaupun perut sudah tidak mampu lagi menampungnya.
Hal ini dikarenakan molekul lemak tersebut memicu otak untuk mengirim pesan ke sel-sel tubuh untuk mengabaikan sinyal hormon penekan selera makan. Hormon-hormon yang ditekan tersebut adalah leptin dan insulin.
Para peneliti juga menemukan jenis molekul lemak tertentu pada daging sapi, mentega, keju, dan susu yang dapat ‘menghipnotis’ otak Anda agar tidak berhenti makan.
Dampak Buruk Es Krim bagi Kesuburan Wanita
Di balik kelezatan es krim ada sebuah dampak buruk yang mungkin belum banyak orang tahu, yakni mengurangi kesuburan. Ah, masa sih? Meski agak sulit dipercaya, namun sebuah penelitian yang dibuat oleh peneliti dari Nurses Health Study Harvard School of Public Health, AS, ini menyebutkan bahwa terlalu banyak es krim dan produk makanan lain yang mengandung susu bisa meningkatkan risiko infertil.
Menurut para peneliti tersebut, perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih makanan yang mengandung susu setiap hari, cenderung sulit hamil karena tidak adanya proses ovulasi. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung susu sekali tiap hari, hanya 27 persen yang mengalami masalah ini. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam jurnal European Human Reproduction minggu ini.
Namun para peneliti juga mengingatkan agar hasil riset ini jangan dipercaya seratus persen karena riset ini hanya didasarkan pada wawancara dengan responden perempuan, bukan riset ilmiah yang secara khusus meneliti es krim. “Inti dari publikasi hasil riset ini adalah agar perempuan tidak berlebihan mengkonsumsi es krim setiap harinya,” kata ketua peneliti, Dr Jorge Chavarro dari Harvard.
Hasil penelitian ini juga dipertanyakan oleh kalangan para peneliti sendiri. Menurut mereka, para periset itu tidak berhasil menemukan kaitan antara infertiliti dan produk olahan susu secara umum. “Berat badan yang terlalu ekstrem, baik itu terlalu kurus atau terlalu gemuk, yang akan meningkatkan risiko sulit hamil,” kata Dr.William Gibbons, presiden Society for Assisted Reproductive Technology. Menurutnya, makan berlebihan memang tak baik, tapi diet terlalu ketat juga sama buruknya untuk proses reproduksi.
Senin, 14 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar